Lazada Philippines
Lazada Indonesia

INDONESIA BLOGGER

Kamis, 08 November 2012

Cara Membuat antena WNDW: Collinear omni

  

Antena ini sangat sederhana untuk dibuat, memerlukan hanya sepotong kawat, sebuah soket N dan pelat metal segi empat. Antena ini bisa digunakan baik dalam gedung atau di luar untuk sambungan jarak pendek point-to-multipoint. Pelat dibuatkan lubang yang dibor di tengah untuk tempat soket casis tipe N yang diletakan di tengah pelat. Kawat disolder ke pin pusat soket N dan mempunyai lilitan untuk memisahkan elemen tahapan yang aktif. Dua versi antena memungkinkan: sesuatu dengan dua tahapan elemen dan dua buah lilitan dan satu lagi dengan empat tahapan elemen dan empat lilitan. Untuk antenna yang pendek gain akan kecil sekitar 5 dBi, sedangkan antenna yang panjang dengan empat elemen akan mempunyai gain 7 sampai 9 dBi. Kami akan menggambarkan bagaimana caranya membuat antena panjang.

Gambar 4.13: pelat aluminium 10 cm x 10 cm.
Gambar 4.13: pelat aluminium 10 cm x 10 cm.
Daftar komponen dan alat yang diperlukan:
  • Satu konektor tipe N perempuan.
  • Kawat tembaga 50 cm atau kuningan berdiameter 2 mm.
  • Sebuah pelat metalik segi empat berukuran 10x10 cm atau lebih besar.
  • Penggaris
  • Tang
  • Amplas
  • Timah solder dan solder
  • Bor dengan set mata bor untuk logam (termasuk diantaranya sebuah mata bor berdiameter 1.5 cm)
  • Sepotong pipa atau mata bor dengan diameter 1 cm
  • Vice atau penjepit
  • Palu
  • Spanner atau kunci inggris


[edit] Pembuatan

  1. Luruskan kawat dengan menggunakan vice.
Gambar 4.14: membuat kawat selurus mungkin.
Gambar 4.14: membuat kawat selurus mungkin.
  • Dengan bolpen, gambar sebuah garis pada 2,5 cm dari ujung kawat. Pada garis ini, bengkokan kawat sampai 90 derajat dengan menggunakan vice dan palu.
Gambar 4.15: dengan hati-hati mengetuk kawat untuk membuat lengkungan tajam.
Gambar 4.15: dengan hati-hati mengetuk kawat untuk membuat lengkungan tajam.
  • Gambar garis lainnya 3,6 cm dari lengkungan. Dengan memakai penjepit dan palu, bengkokan sekali lagi kawat di balik garis kedua ini sampai 90 derajat, di arah yang berlawanan terhadap bengkokan pertama tetapi di bidang yang sama. Kawat nampak seperti huruf Z.
Gambar 4.16: bengkokan kawat ke dalam bentuk “Z”.
Gambar 4.16: bengkokan kawat ke dalam bentuk “Z”.
  • Kita memilin bagian Z dari kawat untuk membuat sebuah lilitan dengan diameter 1 cm. Untuk melakukan ini, kita akan menggunakan pipa atau mata bor dan melengkungkan kawat sehingga memutarinya, dengan bantuan penjepit dan tang.
Gambar 4.17: Bengkokan kawat sehingga memutari mata bor untuk membuat sebuah lilitan.
Gambar 4.17: Bengkokan kawat sehingga memutari mata bor untuk membuat sebuah lilitan.
Lilitan akan tampak seperti ini:
Gambar 4.18: Lilitan yang sudah selesai.
Gambar 4.18: Lilitan yang sudah selesai.
  • Anda sebaiknya membuat lilitan kedua dengan jarak 7,8 cm dari yang pertama. Kedua lilitan sebaiknya mempunyai arah balik yang sama dan sebaiknya ditempatkan di sisi kawat yang sama. Buatlah lilitan ketiga dan lilitan keempat dengan mengikuti prosedur yang sama, di jarak yang sama yaitu 7,8 cm dari satu dengan yang lainnya. Potong bagian elemen tahapan terakhir dengan jarak 8,0 cm dari lilitan keempat.
Gambar 4.19: Cobalah untuk menjaganya agar tetap selurus mungkin.
Gambar 4.19: Cobalah untuk menjaganya agar tetap selurus mungkin.
Jika lilitan-lilitan tersebut sudah dibuat dengan benar, sekarang sangat mungkin untuk memasukkan pipa lewat semua lilitan seperti yang sedang diperlihatkan.
Gambar 4.20: memasukkan pipa bisa membantu meluruskan kawat.
Gambar 4.20: memasukkan pipa bisa membantu meluruskan kawat.
  • Dengan bolpen dan penggaris, buat garis diagonal di atas pelat metal, dan tentukan pusatnya. Dengan mata bor berdiameter kecil, buatlah sebuah lubang penunjuk di tengah pelat. Lebarkan diameter lubang menggunakan mata bor dengan diameter yang lebih besar.
Gambar 4.21: membor luang di piring logam.
Gambar 4.21: membor luang di piring logam.
Lubang sebaiknya sesuai dengan N connector persis. Pakai berkas jika diperlukan.
Gambar 4.22: Konektor N sebaiknya cocok dengan lubang.
Gambar 4.22: Konektor N sebaiknya cocok dengan lubang.
  • Agar antena mempunyai impedansi 50 Ohm, sangat penting agar permukaan insulator konektor yang kelihatan (bagian putih sekitar pin pusat) berada di derajat yang sama dengan permukaan pelat. Untuk tujuan ini, potonglah 0,5 cm pipa tembaga dengan diameter eksternal sepanjang 2 cm, dan letakkan potongan tersebut di antara konektor dan pelat.
Gambar 4.23: menambahkan pipa tembaga membantu untuk mencocokkan impedansi antena agar 50 Ohm.
Gambar 4.23: menambahkan pipa tembaga membantu untuk mencocokkan impedansi antena agar 50 Ohm.
  • Sekrupkan mur ke konektor untuk menempatkannya secara kukuh di atas pelat dengan menggunakan kunci inggris.
Gambar 4.24: Kencangkan konektor N ke pelat.
Gambar 4.24: Kencangkan konektor N ke pelat.
  • Haluskan dengan amplas sisi kawat yang panjangnya 2,5 cm, dari lilitan pertama. Berikan timah pada kawat di sekitar 0,5 cm di bagian yang sudah dihaluskan, gunakan penjepit untuk membantu anda.
Gambar 4.25: Berikan timah sedikit pada bagian akhir kawat untuk menimahkannya sebelum penyolderan.
Gambar 4.25: Berikan timah sedikit pada bagian akhir kawat untuk menimahkannya sebelum penyolderan.
  • Dengan besi solder, berikan timah pada pin pusat konektor. Sambil menjaga kawat agar tetap vertikal dengan tang, solderlah bagian kawat yang sudah bertimah di lubang pin pusat. Lilitan pertama sebaiknya berada 3,0 cm dari pelat.
Gambar 4.26: lilitan pertama sebaiknya berawal 3,0 cm dari permukaan piring.
Gambar 4.26: lilitan pertama sebaiknya berawal 3,0 cm dari permukaan piring.
  • Kita sekarang akan merentangkan lilitan, memperpanjang panjang vertikal kawat. Dengan menggunakan penjepit dan tang, anda dapat menarik kabel agar panjang terakhir lilitan menjadi 2,0 cm.
Gambar 4.27: merentangkan lilitan. Cobalah untuk secara hati-hati dan tidak untuk menggores permukaan kawat dengan tang.
Gambar 4.27: merentangkan lilitan. Cobalah untuk secara hati-hati dan tidak untuk menggores permukaan kawat dengan tang.
  • Ulangi prosedur yang sama untuk tiga lilitan lainnya, rentangkan panjang mereka sampai 2,0 cm.
Gambar 4.28: Ulangi prosedur merentang untuk semua lilitan yang tersisa.
Gambar 4.28: Ulangi prosedur merentang untuk semua lilitan yang tersisa.
  • Selesai sudah konstruksi fisik antenna, antenna berukuran 42,5 cm dari pelat ke atas.
Gambar 4.29: antena yang sudah selesai berukuran 42,5 cm dari pelat hingga akhir kawat.
Gambar 4.29: antena yang sudah selesai berukuran 42,5 cm dari pelat hingga akhir kawat.
  • Jika anda mempunyai spektrum analyzer dengan tracking generator dan directional coupler, anda dapat memeriksa kurva dari daya yang di pantulkan oleh antenna. Gambar di bawah menunjukkan sebuah gambaran spektrum analyzer.
Gambar 4.30: Plot dari daya yang di pantulkan oleh antenna collinear omni.
Gambar 4.30: Plot dari daya yang di pantulkan oleh antenna collinear omni.
Jika anda bermaksud memakai antena ini di luar ruangan, anda akan perlu membuatnya tahan cuaca. Metode yang paling sederhana adalah menutup seluruh bagian dengan sepotong pipa PVC besar yang tertutup dengan penutupnya. Lubangi bagian bawah untuk coa, dan sekatlah antena tersebut secara rapat dengan silikon atau lem PVC.   






sumber ; http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/WNDW:_Collinear_omni



Sameera ChathurangaPosted By Sameera Chathuranga

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat contact me

Thank You

0 komentar:

Posting Komentar